Istimewanya Shalat


 “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.(QS.Al-Baqarah(2):45-46).

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda : “…Seandainya orang-orang mengetahui pahala Azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR. Bukhari).

Nah, pada kesempatan ini, kita akan kupas tuntas tentang istimewanya gerakan dan bacaan shalat,serta keutamaan shalat tepat waktu. Harapannya, bisa menjadi pengingat ketika lupa, atau sekedar motivasi untuk terus shalat tepat waktu secara khusyu’.. Ok, Lets Check it out…

Sholat merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada saat Isra dan Mi’raj.

Disanalah Rasulullah Muhammad SAW mendapat perintah untuk menjalankan shalat sehari 5 waktu.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah bersabda :”…Lalu Allah mewahyukan kepadaku suatu wahyu, yaitu Dia mewajibkan shalat kepadaku 50 kali sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu dengan Musa as. Dia bertanya, “Apa yang telah difardhukan Tuhanmu atas umatmu?” Aku menjawab, “Shalat 50 kali sehari semalam”. Musa berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melakukannya. Akupun telah menguji dan mencoba Bani Israel”. Maka akupun kembali kepada Tuhanku, lalu berkata, “Ya Tuhanku, ringankanlah bagi umatku, hapuslah lima kali.” Lalu aku kembali kepada Musa seraya berkata, Tuhanku telah menghapus lima kali shalat”. Musa berkata, “Sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup shalat sebanyak itu. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”. Maka aku bolak-balik antara Tuhanku dan Musa as hingga Dia berfirman, “Hai Muhammad, yang 50 kali itu menjadi 5 kali saja. Setiap kali setara dengan 10 kali sehingga sama dengan lima puluh kali shalat”. Akupun turun hingga bertemu lagi dengan Musa as dan mengatakan kepadanya bahwa aku telah kembali kepada Tuhanku sehingga aku malu kepada-Nya”.(HR Muslim).
Betapa tinggi dan istimewanya kedudukan shalat dimata Allah SWT. Untuk mengerjakan perintah ini sesungguhnya diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar agar shalat tersebut diterima dan mendapatkan ridho’ Allah SWT.

Ketika shalat, kita diwajibkan untuk membaca surah Al-Fatihah. Surat ini juga dinamai Ummul-Quran yang berarti ibu atau inti Quran. Membaca Al-Fatihah dalam shalat adalah rukun shalat. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :“Barangsiapa yang mendirikan shalat tanpa membaca Ummul-Quran maka shalatnya tidak sempurna”; “Tidaklah berpahala shalat yang didalamnya tidak dibaca Ummul-Quran”.
Allah bersabda :”Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung”. (QS.Al-hijr(15):87).
Surat ini memiliki makna yang amat padat dan mendalam; suatu penghambaan yang dimulai dengan menyebut sifat utamanya, yaitu Pengasih dan Penyayang, pujian yang hanya milik-Nya, yang menguasai hari Pembalasan, yang hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan agar kita tidak tersesat, memohon hidayah dan bimbingan sebagaimana yang telah Ia berikan kepada para nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang saleh dan memohon agar kita terhindar dari jalan kebathilan, sebagaimana yang ditempuh kaum Yahudi yang dimurkai-Nya karena tidak memiliki amal dan banyak membunuh para nabi maupun kaum Nasrani yang tersesat karena tidak memiliki pengetahuan yang benar. Jadi sesungguhnya jalan yang dikendaki dan diridho’i-Nya adalah jalan yang berdasarkan pengetahuan yang benar beserta pengamalannya, bukan hanya salah satunya.

Bacaan Syahadat dalam shalat, bacaan yang diucapkan minimal 9 kali dalam sehari dimaksudkan agar kita selalu ingat akan janji untuk hanya menyembah kepada-Nya dan mengakui Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.

Makna dibalik ucapan “Allahu Akbar” yang mengawali sahnya shalat seseorang yang berarti “Allah Maha Besar” bila direnungkan dengan penuh kesadaran, sesungguhnya mengandung hikmah suatu penghambaan mutlak hanya kepada-Nya. Dialah yang Maha Besar, kita, manusia adalah kecil. Apapun yang terjadi pada diri kita ini sesungguhnya atas izin dan kehendak-Nya. Dialah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu yang kita miliki tidak ada artinya dengan apa yang dimiliki-Nya. Semua yang ada pada kita sesungguhnya hanya titipan-Nya yang pada saatnya nanti harus dikembalikan dan dipertanggung-jawabkan. Bahkan kitapun tidak memiliki kuasa untuk menolak ketika Ia memanggil kita untuk kembali kepada-Nya dimanapun dan dalam keadaan apapun kita berada.
Bacaan Allahu-Akbar ini terus kita ulang-ulang paling tidak 5 kali dalam satu rakaat atau berarti minimal 85 kali dalam sehari. Bacaan ini dibaca setiap kali kita merubah gerakan. Hal ini memberi makna bahwa dalam keadaan apapun seperti berdiri, duduk, berbaring, sujud maupun ruku’, ketika kita dalam keadaan susah maupun senang, sakit maupun sehat kita harus senantiasa mengingat kebesaran-Nya.
Do’a yang kita ucapkan ketika dalam posisi duduk diantara dua sujud yang diucapkan minimal 17 kali dalam sehari sebagai berikut “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kasihanilah aku dan cukupilah aku dan tinggikanlah aku dan berilah rizki padaku dan tunjukilah aku jalan dan berilah aku sehat dan maafkanlah aku”.

Posisi bersujud dengan menempelkan dahi ke permukaan terendah di muka bumi ini yaitu, tanah adalah melambangkan tanda syukur kita sebagai mahluk yang sangat kecil dan amat bergantung kepada Sang Pencipta Yang Maha Tinggi diatas sana.

Shalat ditutup dengan membaca Tahiyat. Bacaan ini berfungsi untuk mempertegas dan mengulang ikrar kita sebagai umat Islam, yaitu bacaan Syahadat. Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Syahadat dilanjutkan dengan shalawat nabi, memohon kepada Allah agar junjungan kita Muhammad saw mendapat tempat yang tinggi di sisi Allah sebagaimana nabi Ibrahim as. Ini adalah bentuk kecintaan kita kepada sang Rasul yang telah berjasa mengajak manusia kepada jalan yang benar, menjauhkan kita dari kesesatan dan kegelapan.

Disamping itu penting untuk diingat, bahwa Rasulullah, seorang nabi kesayangan yang walau telah dijanjikan baginya surga, beliau tidak hanya menjalankan shalat wajib yang 5 waktu saja. Beliau banyak mengerjakan shalat sunnah seperti shalat rawatib, yaitu shalat sunah yang menyertai shalat wajib baik yang dilaksanakan sebelum maupun sesudah shalat wajib, shalat duha, shalat qiyamul lail, tahajud maupun shalat sunnah lainnya.

  1. TAKBIRATUL IHRAM
    Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
  1. RUKUK
    Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
    Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulangbelakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
  1. I’TIDAL
    Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
  2. SUJUD
    Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
  3. DUDUK
    Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
    Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan
    dan kekuatan organ-organ gerak kita.
  4. SALAM
    Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.
    PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof . Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry , AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

PERINDAH POSTUR

Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) . Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan. Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

 

 

MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

 

KEUTAMAAN SHALAT TEPAT WAKTU

Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

Utsman bin ‘Affan RA berkata; “Barang siapa selalu mengerjakan shalat lima waktu tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya dengan sembilan macam kemuliaan, yaitu :

  1. Dicintai Allah
  2. Badannya selalu sehat;
  3. Keberadaannya selalu dijaga malaikat;
  4. Rumahnya diberkahi;
  5. Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih;
  6. Hatinya dilunakkan oleh Allah;
  7. Dia akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat;
  8. dia akan diselamatkan Allah dari api neraka;
  9. Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang-orang yang tidak ada rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati”

WAKTU SUBUH

Pada waktu ini, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi. Hal ini terjadi kerana tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih tertidur. Pada saat Azan Subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku ‘dan sujud.

WAKTU ZUHUR

Warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga mempunyai pengaruh terhadap hati. Di samping itu warna kuning ini juga mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan shalat Zuhur berulang-ulang kali, akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan  serta berkurang keceriaanya.

WAKTU ASYAR

Warna alam berubah menjadi oranye. Hal ini mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap keadaan prostat, uretus, ovarium, testis dan sistem pembiakan secara keseluruhan. Warna oranye  di alam juga  dapat  mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang kerap tertinggal waktu Asyar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu, organ-organ pembiakan juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
MENJELANG MAGHRIB

Warna alam berubah menjadi merah. Pada waktu ini kita kerap mendengar nasihat orang-orang tua agar kita tidak berada di luar rumah. Nasihat tersebut ada benarnya, karana pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karana mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan solat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karana pada waktu ini, banyak interferensi  atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang  dapat  merusakkan penglihatan kita.

KETIKA WAKTU ISYA’

Alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya ‘menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem  kerja  otak. Mereka yang kerap ketinggalan waktu Isya ‘akan sering merasa gelisah. Ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk merehatkan tubuh ini. Dengan tidur di waktu tersebut, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mula bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar Pineal (otak kecil), kelenjar Pituitari  (bawah otak), thalamus, dan hypothalamus. Maka kita sepatutnya bangun dari tidur, dan pada waktu-waktu ini kita mengerjakan solat malam.

So,
Masih mau shalat buru-buru?
Masih niat nunda-nunda shalat?
Gag Kereen…

(Diringkas dari berbagai sumber)